- Rasa lapar yang berlebihan Saat memulai menu defisit kalori, mungkin kamu akan merasa lebih lapar dari biasanya. Hal ini bisa menjadi masalah karena kamu mungkin merasa sulit untuk menahan diri dari makanan yang tidak sehat. Untuk mengatasi rasa lapar yang berlebihan, kamu dapat mencoba beberapa hal seperti:
- Makan makanan yang mengandung serat tinggi, protein, dan lemak sehat, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, telur, dan alpukat.
- Minum air putih yang cukup, karena terkadang rasa lapar dapat disebabkan oleh dehidrasi.
- Hindari makanan yang mengandung gula tinggi dan karbohidrat sederhana, karena mereka dapat membuat kamu merasa lebih lapar.
- Tidak memperhitungkan kalori dari minuman Seringkali kita tidak menyadari bahwa minuman yang kita konsumsi sehari-hari juga mengandung kalori yang cukup tinggi. Jika tidak diperhitungkan, hal ini dapat memengaruhi keberhasilan menu defisit kalori yang kita jalankan. Oleh karena itu, pastikan kamu memperhitungkan jumlah kalori dari minuman yang kamu konsumsi, seperti teh manis atau minuman bersoda, dan cobalah untuk menggantinya dengan air putih atau teh herbal tanpa gula.
- Sulit menentukan jumlah kalori yang tepat Menentukan jumlah kalori yang tepat untuk dikonsumsi setiap harinya memang bisa menjadi sulit, terutama jika kamu belum terbiasa menghitung jumlah kalori dari makanan yang kamu konsumsi. Namun, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membantu menentukan jumlah kalori yang tepat, seperti:
- Menggunakan kalkulator kebutuhan kalori online, yang dapat membantumu menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan berdasarkan jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, dan aktivitas fisik.
- Berkonsultasi dengan ahli gizi, yang dapat membantu menentukan jumlah kalori yang tepat berdasarkan kebutuhan tubuh dan gaya hidupmu.
- Tidak konsisten dalam mengikuti menu defisit kalori Konsistensi dalam mengikuti menu defisit kalori adalah hal yang sangat penting untuk mencapai hasil yang diinginkan. Namun, seringkali kita sulit untuk konsisten dalam mengikuti menu tersebut karena berbagai alasan, seperti kesibukan atau godaan makanan yang tidak sehat. Untuk mengatasi masalah ini, cobalah untuk:
- Merencanakan menu makananmu sejak awal minggu, dan pastikan kamu membeli semua bahan-bahan yang diperlukan.
- Membuat jadwal makan yang teratur, sehingga kamu tidak akan melewatkan waktu makan atau tergoda untuk makan camilan yang tidak sehat.
VI. Mengukur Hasil dari Menu Defisit Kalori
Setelah menjalankan menu defisit kalori selama beberapa waktu, Anda mungkin ingin mengetahui seberapa jauh kemajuan yang telah dicapai dalam menurunkan berat badan. Ada beberapa cara untuk mengukur hasil dari program ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Cara Mengukur Keberhasilan Menurunkan Berat Badan
Menimbang Berat Badan
Cara yang paling umum dan mudah untuk mengetahui apakah Anda telah berhasil menurunkan berat badan adalah dengan menimbang tubuh Anda secara teratur. Anda bisa menimbang diri Anda setiap minggu untuk melihat berapa banyak berat badan yang telah hilang. Namun, ingatlah bahwa timbangan hanya dapat memberikan informasi tentang berat badan secara keseluruhan, tidak ada perincian tentang berapa banyak lemak dan otot yang hilang.
Mengukur Lingkar Pinggang
Selain menimbang berat badan, Anda juga bisa mengukur lingkar pinggang Anda sebagai indikator penurunan berat badan. Menurut American Heart Association, lingkar pinggang yang sehat untuk wanita adalah kurang dari 88 cm, sedangkan untuk pria adalah kurang dari 102 cm. Dalam beberapa kasus, meskipun berat badan tidak turun banyak, pengurangan lingkar pinggang dapat menunjukkan adanya penurunan lemak di sekitar perut.
Mengukur Lemak Tubuh
Mengukur persentase lemak tubuh juga dapat memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kemajuan Anda. Ada beberapa cara untuk mengukur persentase lemak tubuh, seperti dengan menggunakan caliper kulit, bioimpedansi listrik, atau skala yang dapat mengukur lemak tubuh. Anda dapat berkonsultasi dengan ahli gizi atau pelatih kebugaran untuk mengetahui cara terbaik untuk mengukur lemak tubuh Anda.
Memantau Perkembangan Kesehatan
Selain memantau berat badan dan persentase lemak tubuh, penting untuk memantau kondisi kesehatan secara keseluruhan selama menjalankan program menu defisit kalori. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
Kadar Gula Darah
Jika Anda memiliki masalah gula darah, Anda perlu memantau kadar gula darah Anda secara teratur selama menjalankan program menu defisit kalori. Pastikan kadar gula darah Anda stabil dan tidak terlalu rendah.
Tekanan Darah
Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, menjalankan program menu defisit kalori dapat membantu menurunkan tekanan darah Anda. Namun, jika tekanan darah Anda terlalu rendah, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mengetahui apakah program ini aman untuk Anda.
Kadar Kolesterol
Jika Anda memiliki kadar kolesterol yang tinggi, menjalankan program menu defisit kalori dapat membantu menurunkan kadar kolesterol Anda. Namun, jika kadar kolesterol Anda terlalu rendah, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mengetahui apakah program ini aman untuk diri anda.