BERITALOGI – Dalam mendirikan sebuah bangunan mulai dari yang megah seperti, gedung perkantoran, apartemen, pabrik, rumah sakit hingga yang sederhana, seperti rumah dan kos-kosan tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Supaya Anda dapat menghitung besaran jumlah biaya yang diperlukan sekaligus menganalisis pengeluaran maka Anda perlu membuat RAB (Rencana Anggaran Biaya).
Meski dalam prakteknya tidak menutup kemungkinan terjadi perbedaan tergantung situasi dan kondisi, RAB (Rencana Anggaran Biaya) sangat diperlukan guna membantu Anda dalam mengantisipasi hal-hal tidak terduga, seperti misalnya pungutan liar. Sebelum membahas lebih jauh mengenai RAB, bagi Anda yang belum mengetahui apa itu RAB, pada artikel kali ini kami akan membahas beberapa hal tentang RAB dengan uraian sebagai berikut:
Apa itu RAB
Sesuai dengan namanya, RAB didefinisikan sebagai acuan dasar perhitungan atas biaya keseluruhan yang diperlukan dari sebuah pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan. Secara umum, perhitungan RAB meliputi biaya bahan material, tenaga, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pekerjaan hingga pekerjaan tersebut selesai.
Umumnya, RAB dibuat oleh instansi pemerintah, konsultan teknis, hingga kontraktor. Adapun pembuatan RAB (Rencana Anggaran Biaya) dirancang berdasarkan gambar dan spesifikasi pekerjaan yang telah ditentukan.
Fungsi RAB
Bisa dibilang, peran RAB dalam proses pendirian sebuah bangunan sangat vital. Dengan penyusunan RAB yang tepat dan terperinci Anda akan lebih mudah dalam menjalankan pembangunan sesuai dengan pedoman yang telah dibuat. Berikut beberapa fungsi RAB yang perlu Anda ketahui:
Menghitung Biaya Keseluruhan
Dengan adanya RAB, Anda akan tahu secara detail berapa besaran biaya keseluruhan yang harus Anda keluarkan selama proses pembangunan berlangsung baik dari awal sampai selesai. Dari sini Anda juga bisa mengukur kemampuan finansial Anda.
Menentukan Kebutuhan Peralatan Kerja
Dalam sebuah kegiatan pembangunan, peralatan tentu menjadi salah satu faktor utama. Nah, kebutuhan peralatan kerja ini bisa Anda ketahui melalui RAB yang sudah Anda buat sesuai dengan rincian pekerjaannya.
Menentukan Kebutuhan Material
Fungsi lain dari RAB yaitu bisa Anda jadikan acuan dalam menentukan kebutuhan material yang diperlukan dalam setiap komponen pekerjaan. Saat menghitung penggunaan material pastikan tidak ada kesalahan. Pasalnya, kesalahan dalam menghitung material yang dibutuhkan akan berimbas pada bertambahnya total biaya keseluruhan.
Menjadi Dasar Untuk Memilih Kontraktor
Selain bahan material, memilih kontraktor yang tepat juga sangat berpengaruh terhadap hasil pekerjaan yang Anda inginkan. Oleh karenanya, Anda tidak bisa sembarangan memilih kontraktor. Nah, RAB yang sudah Anda buat selanjutnya bisa Anda gunakan dalam menentukan kontraktor atau pelaksana yang akan menggarap proyek tersebut.
Langkah Membuat RAB Rumah
Sebelum membahas bagaimana cara menghitung RAB ada baiknya Anda mengetahui cara dalam membuat laporan RAB terlebih dulu, berikut langkah-langkah membuat RAB yang bisa Anda ikuti:
Siapkan Gambar Kerja Detail
Dalam pembuatan RAB, gambar kerja memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai pedoman dalam menentukan daftar pekerjaan apa saja yang akan dilaksanakan selama proses pendirian bangunan, spesifikasi dan ukuran bahan bangunan yang akan digunakan. Jika Anda sudah memiliki gambar kerja, akan mudah bagi Anda untuk menghitung volume pekerjaan.
Hitung Volume Kerja
Perhitungan volume diperlukan untuk menentukan harga satuan pekerjaan. Umumnya, volume pekerjaan dihitung menggunakan rumus berdasarkan penggunaan rangkaian material pada luas dan keliling.
Menghitung Biaya Total
Besaran biaya total bisa diperoleh dengan mengalikan volume pekerjaan dengan harga satuan. Misalnya dalam menghitung biaya pemasangan untuk ubin per meter perseginya kemudian akan dikalikan dengan biaya untuk upah pekerja.
Rekapitulasi
Langkah terakhir, Anda perlu membuat rekapitulas atau akhir perhitungan. Secara umum, rekapitulasi merupakan penjumlahan seluruh pekerjaan untuk mendapatkan jumlah mendapatkan perhitungan biaya-biaya secara keseluruhan. Di dalam rekapitulasi, jangan lupa untuk memasukan tambahan dan pajak.
Menentukan Harga Satuan
Harga satuan pekerjaan biasanya disebut sebagai harga upah dan bahan. Anda bisa menentukan upah dan harga material berdasarkan harga pasar di lokasi rumah yang ingin Anda bangun. Berkaitan dengan penentuan upah pekerja Anda perlu untuk benar-benar berhati-hati dan membicarakannya sejak awal. Sehingga tidak terjadi pembengkakan biaya bilamana waktu pengerjaan menjadi lebih lama.
Cara Menghitung RAB Bangunan
Terdapat 2 sistem yang digunakan dalam menghitung RAB sebuah bangunan. Pertama, yaitu sistem meter dalam persegi dan juga sistem analisis pada harga satuan dari suatu bangunan. Kedua sistem memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Sistem meter persegi sendiri memiliki kelebihan dalam hal perhitungan waktu yang lebih cepat. Sedangkan sistem analisis harga satuan bangunan menawarkan tingkat akurasi yang lebih baik. Berikut ini pembahasan lebih dalam kedua sistem tersebut.
-
Cara Menghitung Sistem RAB Per Meter Persegi
Sebelum memulai, pastikan data yang diperlukan sudah tersedia, seperti luas bangunan dan harga bangunan per meter persegi. Sesuaikan harga bangunan dengan waktu pembangunan rumah dan lokasi bangunan. Contoh: Dalam membangun rumah sederhana dengan lebarnya 8m dan panjang 10m, maka luas dari bangunan tersebut yaitu adalah 80 meter persegi.
Harga bangunan per meter persegi pada saat konstruksi diperkirakan sekitar Rp. 3juta. Selanjutnya Anda bisa kalikan dengan luas dari bangunan pada harga per meter perseginya yaitu adalah 80 meter persegi x 3 juta Rupiah, hasilnya yaitu adalah Rp240 juta.
-
Cara Menghitung RAB Pada Sistem Analisis Harga Satuan Bangunan
Pastikan Anda sudah memiliki gambar rumah yang ingin Anda bangun, daftar untuk spesifikasi material dan juga harganya, daftar dari detail pekerjaan, daftar biaya tenaga kerja, dan juga hitung volume item dalam pekerjaan. Setiap pekerjaan dihitung dengan volumenya berdasarkan dari gambar dan juga ukuran bangunan. Harga satuan ini akan dihitung dengan cara dikalikan dengan berapa volume harga satuan.
Contoh: Misalnya, Menghitung Rab Rumah Anda membutuhkan pemasangan ubin seluas 50 meter persegi. Biaya dalam pemasangan ubin sendiri dapat dihitung dengan mengalikan dari luas harga per satuan dari ubinnya, misalnya harganya Rp. 100 ribu. Jadi, biaya dalam peletakan ubin yaitu adalah Rp. 5 juta.
Contoh RAB Sederhana
Contoh sederhana, misalnya Anda akan membangun ruko dengan 2 lantai dengan memiliki ukuran bangunan lebar 6m dan juga panjang 10m. Dengan biaya pembangunan ruko di kawasan pengembangan adalah Rp. 2.000.000,00/m2. Berapa perkiraan total biaya membangun toko? mari kita hitung bersama
-
Luas bangunan= 6mx 10mx 2 lantai= 120 m2
-
Biaya membangun toko= Rp.2.000.000/m2
-
Total biaya pembangunan ruko 2 lantai= 120m2 x Rp.2.000.000,00/m2= Rp.240.000.000,00
Apabila ruko yang ini dibangun hanya dengan 1 lantai maka
-
Luas bangunan= 6×10= 120m2
-
Total biaya pembangunan ruko 1 lantai= 60m2 x Rp. 2.000.000,00= Rp. 120.000.000,00
Untuk menghitung biaya secara detail Anda bisa menggunakan sistem analisa harga satuan, caranya hampir sama seperti di atas tetapi Anda harus membuat daftar detail pekerjaan terlebih dahulu baru kemudian dikalikan setiap item pekerjaan dengan harga satuan.
Setelah semua item di atas telah dikerjakan kemudian jumlahkan semuanya untuk mendapatkan total dari biaya yang dibutuhkan. Cara ini lebih akurat, cara ini juga bisa Anda jadikan sebagai laporan pekerjaan kontraktor atau sebagai lampiran data untuk meminjam uang dari Bank. Demikianlah ulasan tentang cara menghitung rab rumah maupun bangunan semoga bermanfaat.