Laporan Posisi Keuangan: Pengertian, Jenis, Dan Contohnya

BERITALOGILaporan Posisi Keuangan, atau sering disebut sebagai Neraca, adalah salah satu laporan keuangan yang penting untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Neraca mencatat seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam artikel ini, kita akan membahas contoh laporan posisi keuangan dari perusahaan fiksi bernama XYZ Corp.

Pendahuluan

XYZ Corp adalah perusahaan fiksi yang bergerak di bidang manufaktur. Perusahaan ini telah beroperasi selama lima tahun dan memiliki beberapa anak perusahaan di berbagai negara. Laporan posisi keuangan yang akan dibahas dalam artikel ini mencakup periode satu tahun terakhir, yaitu dari tanggal 1 Januari 2022 hingga 31 Desember 2022.

Aset

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dan memiliki nilai ekonomi yang dapat diukur. Dalam laporan posisi keuangan XYZ Corp, aset perusahaan terdiri dari:

Kas dan setara kas: $50.000

Piutang usaha: $150.000

Persediaan: $200.000

Aset tetap, neto: $1.000.000

Aset tidak berwujud, neto: $500.000

Investasi jangka panjang: $300.000

Aset lain-lain: $50.000

Total aset XYZ Corp adalah $2.250.000.

Kewajiban

Kewajiban adalah utang atau kewajiban keuangan perusahaan yang harus dibayar pada saat tertentu di masa depan. Dalam laporan posisi keuangan XYZ Corp, kewajiban perusahaan terdiri dari:

Hutang usaha: $100.000

Utang bank jangka pendek: $50.000

Utang bank jangka panjang: $400.000

Kewajiban pajak: $20.000

Kewajiban lain-lain: $30.000

Total kewajiban XYZ Corp adalah $600.000.

Ekuitas

Ekuitas adalah selisih antara total aset dan total kewajiban perusahaan. Dalam laporan posisi keuangan XYZ Corp, ekuitas perusahaan terdiri dari:

Modal saham: $500.000

Cadangan umum: $200.000

Laba ditahan: $950.000

Total ekuitas XYZ Corp adalah $1.650.000.

 

Analisis Laporan Posisi Keuangan

Dalam analisis laporan posisi keuangan XYZ Corp, terdapat beberapa hal yang dapat diambil sebagai kesimpulan, yaitu:

1.Aset tetap perusahaan cukup besar, mencapai $1.000.000, yang menunjukkan perusahaan memiliki investasi dalam infrastruktur dan peralatan yang diperlukan untuk menjalankan operasi bisnis.

2.Aset tidak berwujud perusahaan mencapai $500.000, yang dapat mencakup hak paten atau merek dagang, dan menunjukkan bahwa perusahaan memiliki aset yang memiliki nilai yang tidak dapat dilihat secara fisik.

3.Piutang usaha perusahaan cukup besar, mencapai $150.000, yang menunjukkan bahwa perusahaan memiliki pelanggan yang cukup banyak dan memperoleh pendapatan dari penjualan produk atau jasa.

4. Utang bank jangka panjang perusahaan cukup besar, mencapai $400.000, yang menunjukkan bahwa perusahaan membutuhkan pendanaan untuk mengembangkan bisnisnya. Lihat bentuk limas segi empat sifat dan keuinkannya.

 

Ekuitas perusahaan cukup besar, mencapai $1.650.000, yang menunjukkan bahwa perusahaan memiliki modal yang cukup kuat untuk melakukan ekspansi atau investasi baru dalam bisnisnya.

Total aset perusahaan lebih besar dari total kewajiban, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki modal yang cukup untuk membiayai operasinya dan membayar kewajiban yang ada.

Selain itu, laporan posisi keuangan juga dapat digunakan untuk menghitung beberapa rasio keuangan yang penting untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan, seperti:

Rasio likuiditas: Rasio likuiditas dapat dihitung dengan membandingkan aset lancar dengan kewajiban lancar. Pada laporan posisi keuangan XYZ Corp, aset lancar mencapai $400.000, sedangkan kewajiban lancar mencapai $170.000. Dengan demikian, rasio likuiditas perusahaan adalah 2,35, yang menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar kewajiban lancar dengan aset lancar yang dimilikinya.

Rasio solvabilitas: Rasio solvabilitas dapat dihitung dengan membandingkan total aset dengan total kewajiban. Pada laporan posisi keuangan XYZ Corp, total aset mencapai $2.250.000, sedangkan total kewajiban mencapai $600.000. Dengan demikian, rasio solvabilitas perusahaan adalah 3,75, yang menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar seluruh kewajiban yang dimilikinya menggunakan seluruh aset yang dimilikinya.

Rasio profitabilitas: Rasio profitabilitas dapat dihitung dengan membandingkan laba bersih dengan total aset. Namun, karena laba bersih tidak tercantum dalam laporan posisi keuangan, maka rasio profitabilitas tidak dapat dihitung dengan menggunakan laporan posisi keuangan saja.