Inilah Beberapa Mata Uang Yang Memiliki Nilai Tukar Rupiah Tertinggi

Mata Uang Omani Rial (OMR)

Omani Rial merupakan mata uang resmi negara Oman, sebuah negara di Semenanjung Arab yang kaya akan minyak dan gas alam. Saat ini, nilai tukar 1 OMR setara dengan sekitar 43.000 rupiah. Perekonomian Oman juga sangat tergantung pada industri minyak dan gas, meskipun negara ini sedang berusaha untuk diversifikasi ekonominya.

Mata Uang Jordanian Dinar (JOD)

Jordanian Dinar merupakan mata uang resmi negara Yordania, sebuah negara di Timur Tengah. Saat ini, nilai tukar 1 JOD setara dengan sekitar 20.000 rupiah. Perekonomian Yordania lebih terdiversifikasi dibandingkan dengan Kuwait, Bahrain, dan Oman.

Mata Uang Poundsterling Inggris (GBP)

Poundsterling Inggris merupakan mata uang resmi negara Inggris, sebuah negara di Eropa Barat. Saat ini, nilai tukar 1 GBP setara dengan sekitar 20.000 rupiah. Poundsterling Inggris merupakan salah satu mata uang yang sering digunakan dalam perdagangan internasional.

Mata Uang Euro (EUR)

Euro merupakan mata uang resmi negara-negara anggota Uni Eropa. Saat ini, nilai tukar 1 EUR setara dengan sekitar 17.000 rupiah. Euro juga merupakan salah satu mata uang yang sering digunakan dalam perdagangan internasional.

Nilai tukar mata uang ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi perekonomian suatu negara, kebijakan moneter dan fiskal, dan fluktuasi harga komoditas seperti minyak dan gas. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan kebijakan yang baik untuk menjaga stabilitas nilai tukar mata uang dan stabilitas perekonomian suatu negara.

Bagi anda yang ingin pergi berwisata ke Korea, saya juga akan membagikan informasi tentang Mata uang Korea berikut nilai tukar terhadap rupiah.

Mata Uang Korea (WON)

Won Korea Selatan atau KRW adalah mata uang resmi Korea Selatan. Seperti halnya mata uang lainnya, nilai tukar won KRW terhadap rupiah IDR dapat mengalami fluktuasi seiring dengan kondisi perekonomian global dan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi pasar keuangan.
Pada awal tahun 2020, nilai tukar won KRW terhadap rupiah IDR mengalami penurunan tajam akibat pandemi COVID-19 yang melanda dunia. Pada bulan Maret 2020, nilai tukar won KRW mencapai level terendahnya sepanjang sejarah terhadap rupiah IDR yaitu sekitar Rp 12,50 per won. Namun, setelah itu nilai tukar won KRW perlahan mulai pulih kembali seiring dengan adanya sentimen positif dari pasar keuangan global.
Pada awal tahun 2021, nilai tukar won KRW terhadap rupiah IDR berkisar antara Rp 120 – Rp 130 per won. Meskipun terjadi fluktuasi, secara umum nilai tukar won KRW cenderung stabil terhadap rupiah IDR dalam beberapa tahun terakhir.
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar won KRW terhadap rupiah IDR meliputi kebijakan moneter Bank of Korea, kebijakan fiskal pemerintah Korea Selatan, kondisi perdagangan internasional, dan sentimen pasar global. Bank of Korea memiliki kebijakan moneternya sendiri dalam menjaga stabilitas nilai tukar won KRW dengan menggunakan berbagai instrumen seperti suku bunga, cadangan devisa, dan intervensi pasar.
Pemerintah Korea Selatan juga memiliki kebijakan fiskal yang berperan dalam mengatur tingkat suku bunga dan mempengaruhi arus masuk dan keluar modal dari negara. Selain itu, perdagangan internasional juga mempengaruhi nilai tukar won KRW terhadap rupiah IDR, karena Korea Selatan merupakan negara penghasil produk elektronik dan mobil yang banyak diekspor ke seluruh dunia.
Secara keseluruhan, nilai tukar won KRW terhadap rupiah IDR dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik faktor domestik maupun global. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan kebijakan moneter dan fiskal yang baik serta kerjasama internasional untuk menjaga stabilitas nilai tukar mata uang dan stabilitas perekonomian global.